Kemajuan Pembangunan di Barut Semakin Terlihat Nyata

Pada usianya yang ke 73 tahun kemajuan pembangun di daerah Kabupaten Barito Utara (Barut), semakin terlihat nyata. Perkembangan pembangunan ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Hal ini tidak terlepas dari program-program kerja yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Barut di bawah kepemimpinan Bupati H Nadalsyah dan Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, sesuai dengan visi dan missi nya.

Dimana sejak kepemimpinan mereka, berbagai program Infrastruktur dituntaskan seperti pembangunan Jembatan Pengulu Iban, Gedung RSUD Muara Teweh dan Water Front City dan yang menjadi Icon bagi Kota Muara Teweh. Kemudian, Bandara HM Sidik, pembangunan Rujab Bupati Barito Utara, jembatan gantung Desa Luwe Hilir-Luwe Hulu, jembatan Gantung Desa Mukut, Jembatan Teluk Mayang, dan lainnya yang tersebar di 9 wilayah Kecamatan.

Tidak hanya itu, melalui uang pribadinya Nadalsyah juga membangun Islamic Center Muara Teweh, Jembatan gantung Desa Sabuh, rehab Masjid Raya Sirattal Mustaqim dan pembangunan lainnya. “Kami mengapresiasi capaian pembangunan yang dilaksanakan oleh Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara,” ucap Ketua DPRD Barito Utara, Hj Merry Rukaini MIP.

Selain bidang infrastruktur, Pemkab Barito Utara juga memperhatikan Bidang perekonomian yakni dengan melakukan pembangunan atau rehap terhadap pasar-pasar tradisional, memprogramkan berbagai pelatihan-pelatihan kerja bagi masyarakat Barito Utara dan program lainnya.

Bidang kelistrikan, Pemkab Barito Utara membangun jaringan listrik desa di 9 kecamatan. Adapun jumlah desa dan kelurahan yang sudah teraliri listrik sebanyak 85 desa/kelurahan dari 103 desa/kelurahan atau sekitar 82,55 persen.

“Kita terus berbenah dengan bantuan semua pihak akan berupaya mewujudkan 100 persen, semoga kepala daerah selanjutnya mampu mewujudkannya. Dan semua desa di wilayah kabupaten Barito Utara bisa teraliri listrik,” kata Nadalsyah.

Untuk Bidang pendidikan, Pemkab Barito Utara membangun 17 bangunan SMPN yang tersebar di 9 kecamatan, perubahan status sekolah dari swasta menjadi negeri tingkat tk/paud 226 lembaga, SD 177 sekolah dan 41 tingkat SMP.

“Dan juga peningkatan insentif guru honorer dari Rp250.000,- menjadi Rp1.000.000,-. Dan Kabupaten Barito Utara juga memiliki 2 orang kepala sekolah berprestasi tingkat nasional tahun 2018, serta memiliki jumlah guru penggerak sebanyak 42 orang, untuk sekolah penggerak sebanyak 30 sekolah dan pelaksana kurikulum sekolah merdeka belajar sebanyak 98 sekolah,” beber pria kelahiran Desa Lemo tersebut.

Sedangkan di bidang pertanian, total produksi jagung hibrida Kalimantan Tengah kurang lebih 70 persen berada di wilayah Kabupaten Barito Utara yaitu dengan luasan 30.000 hektar. Kementerian Pertanian telah memberikan sertifikat tanda daftar untuk 4 (empat) varietas tanaman padi unggul lokal, yaitu Padi Talun Koyem, Padi Talun Setia, Padi Longkong, dan Padi Raden Pahit.

Sementara bidang Pemerintahan diantaranya memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian sebanyak 9 kali berturut-turut, meraih predikat “B” dalam penilaian sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) dan penghargaan dari Badan Pengawasan Pembangunan dan Keuangan (BPKP) Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah untuk pencapaian kapabilitas APIP level 3.(…)

Array

Artikel Terkait

Komentar